AKU DIPERKOSA BOSKU

AKU DIPERKOSA BOSKU

Cerita Dewasa - AKU DIPERKOSA BOSKU

Hari itu adalah hari sial buatku, aku sangat bingung dimejaku ada selembar kertas ‘’tolong kamu ke ruangan Boss’’, padahal dari rumah tadi niatku akan santai2 sejenak karena pekerjaanku sudah selesai samua kukerjakan, di agendaku setiap tugas kantor kucatat dengan jelas dan rasa2nya semua sudah bersih aku selesaikan. Aku bingung ada masalah apa ini dengan boss yang sangat bawel di kantorku itu., Dia berumur sekitar 60-an, berkacamata dan beruban, tubuhnya pendek kalau dibanding denganku hanya sampai sedagu. Dia tipe boss jablai, karena suka cari-cari kesempatan untuk mencolek atau bercanda dengan karyawati termasuk juga diriku pernah menjadi korban kemesumannya.


 Karena sudah tua dan menjabat Boss, Dia berada di ruangan AC bersama dengan Bu siska sekretarisnya. Kuketuk ..... pintunya kubuka dan di dalam bu siska yang sedang bicara padanya pamitan. “Siang Pak !” sapaku dengan senyum dipaksa “Siang, Dian ya... sini kamu ?” “makasih Pak, saya mau tanya kenapa saya dipanggil padahal tugas2 saya sudah saya serahkan ke bapak semua…” demikian kujelaskan panjang lebar dan Dia mengangguk-anggukkan kepala mendengarnya. Beberapa menit Dia terdiam, “Dian saya minta file2 tentang wawancara kamu !” “Lho kan sudah di meja bapak ?”aku diperkosa bosku

 padahal kemarin bapak sendiri yang suruh meletakkan di meja bapak”. “Mana !! bentakan itu mengagetkanku, anda lihat kana pa di meja saya tidak ada file apapun !! “Pokoknya saya tidak mau tau file itu harus ketemu !!” kalo tidak kamu , DIPECAT !!”. Seperti disambar petir tugas yang hampir sebulan aku kerjakan raib begitu saja, dan aku harus menggantinya, dasar tua Bangka sialan !!”. Dan parahnya semua computer dikantor error semua data yang belum terbackup hilang begitu saja, cerobohnya diriku juga lupa meng-copy di data pribadiku. Dengan memohon belas kasihan aku minta pada pak Tono bossku supaya ada keringanan atau waktu untuk membuatnya lagi. “Aduhh…tolong dong pak, semua ini kan bukan salah saya pak”.... “Tapi kan anda sendiri harusnya tahu kalau file itu penting, dan tidak boleh sembarangan diletakkan dimana saja, kalau hilang seperti ini gimana ?”, seharusnya untuk berjaga-jaga anda membackup itu data di computer anda, lulusan S1 kerja kayak anak TK”, pokoknya saya tidak mau tau besok file itu sudah ada di meja saya.... Ok !! anda silahkan keluar .....

Dalam perjalanan pulang pikiranku masih kalut, padahal sebelumnya jarang sekali aku ceroboh seperti ini. Susah aku kumpulkan bahan2 itu, tapi semuanya sia-sia hanya karena ceroboh sedikit, yang ada sekarang hanyalah jengkel dan sesal. Sambil tiduran aku buka bb ku dan ada pesan masuk ternyata file film semi. Terlintas di pikiranku sebuah cara gila, mengapa diriku tidak memanfaatkan sifat mesum bosku itu untuk menggodanya, tapi apakah aku harus serahkan kehormatanku demi ini semua ?!”, atau mungkin aku cukup emut saja kontol pak Tono dan biarlah tubuhku ini dijamahinya, asal jangan sampai memekku dimasuki kontol bosku itu, jijik aku memikirkan bentuk dan wajah bosku, Tua kulitnya hitam dan bau mulutnya seperti bangkai.

Aku bingung sekali, tapi cuman cara seperti ini yang bisa membuat si Tono itu tidak jadi memecatku, Cuma cara ini cukup besar taruhannya kalau tidak pas malah diriku yang akan jadi bulan2an bos tak tau malu itu, tapi biarlah tidak ada salahnya mencoba. Aku liat di kaca sepertinya si Tono itu akan ngaceng kalau lihat tubuhku ini, tubuhku memang krempeng, pentilku kecil hampir rata dengan dada berwarna pink kecoklatan, semetara paha dan lenganku krempeng tapi cukup buat si brengsek tono itu, dari pada aku harus dipecat dan miskin lagi.

 Kupakai pakaianku yang seksi baju tanpa lengan berwarna biru dipadu dengan rok mini biru tua sedikit memmamerkan pahaku, aku sengaja tidak memakai bra maupun celana dalam. Tegang juga rasanya baru pertama kalinya aku senekat ini, pacarku saja tidak berani meski hanya mencium bibirku, tapi kali ini tubuhku harus rela dimakan bos bajingan itu. 

Akupun sampai ke ruang beliau ternyata pak Tono masih berada di kantor. Ku ketok pintu ruangannya dan suara serak itu memanggilku, Dian ... apa file itu sudah ketemu ?”, aku memberanikan diri bicara dan menatap matanya, “Begini saja Pak, saya punya penawaran terakhir untuk bapak, saya harap bisa menebus kesalahan saya dan saya tidak dipecat, pak, bagaimana Pak ?” “Penawaran…penawaran, memangnya pasar pakai tawar-menawar segala” katanya dengan agak jengkel karena diriku terus ngotot. Tanpa pikir panjang lagi aku langsung lalu berjalan ke arahnya dan langsung duduk diatas meja tepat didepannya dengan menyilangkan kaki. “Ayolah Pak, saya percaya bapak pasti pingin kan, biar saya emut dan kocok kontol bapak, ini penawaran terakhir saya, masa bapak gak tertarik dengan yang satu ini” godaku sambil meletakkan telapak kakiku di kemaluan Bosku.


“Sudahlah Pak, tidak usah pura-pura lagi, nikmati saja selagi bisa” Beliau makin terperangah tanpa mengedipkan matanya ketika diriku mulai menggosok-gosokan kakiku di kontolnya, jijik rasanya aku melakukan ini tapi ... Kuturunkan kakiku yang dari pahanya dan kurenggangkan pahaku agar beliau lebih leluasa mengelus pahaku dengan tangan kasarnya. Dengan setengah berdiri dia meraih payudaraku dengan tangan yang satunya, setelah tangannya memenuhi payudaraku dia meremasnya dengan kasar, sakit rasanya tapi aku tetap diam sambil memperhatikan setan didepanku ini. “Dadamu kecil tapi sexi” pujinya sambil menahan nafsunya, mendekatkan mulutnya baunya ke arah payudaraku, sebuah jilatan kasar menyapu telak putingku disusul dengan gigitan menyebabkan putingku itu mengeras dan tubuhku bergetar. Sementara tangannya yang lain merambah lebih jauh ke dalam rokku hingga akhirnya menyentuh pangkal pahaku. Ku tepis tangannya dan dia berhenti ketika jari-jarinya akan menyentuh pangkal pahaku. Tapi pak Tono tidak menggubrisnya dan tiba2 dia bentangkan kakiku lebar2, “Aouuw sakit sekali rasanya, dengan kasar dia merobek celana dalamku, sreeeet suara itu mengagetkanku, jangan pak jangan ammbil itu... Dian masih perawan pak, tolong jangan pak, rintihku”. Matanya seperti mau copot memandangi kemaluanku yang merah merekah diantara jembut yang lebat. Sungguh tak pernah terbayang olehku melakukakan kecrobohan dua kali, dan yang satu ini masa depanku yang jadi taruhannya, aku terus memohon mohon tapi semua itu sia2, aku diperkosa bosku karena kebodohanku sendiri. Sebentar kemudian lidah itu mulai menjilati bibir kemaluanku dengan rakusnya. Lidahnya ditekan masuk ke dalam kemaluanku dan satu jarinya mempermainkan itilku, tangannya yang lain dijulurkan ke atas meremasi payudaraku. “Uhhh…!” mataku terpejam sambil menggigit bibir bawah, tubuhku juga menggelinjang oleh sensasi permainan lidahnya. Tanpa sadar aku mengerang pelan meremas rambutnya yang botak, kedua paha mulusku mengapit erat kepalanya. Lidah itu bergerak semakin liar menyapu dinding-dinding kemaluanku, duhh…rasanya geli se



perti mau ngompol. Butir-butir keringat mulai keluar seperti embun pada sekujur tubuhku. Setelah puas membuat memekku basah kuyup, beliau berdiri dan menggosok-gosokkan tangan kasarnya di memekku, aku kelojotan menahan rangsanagn tangannya, rasanya seperti aka nada sesuatau yang keluar dari sana, tangan kasar itu semakin cepat sampai memekku panas sekali rasanya, aku merintih-rintih mohon ampun tapi si Tono itu semakin bernafsu saja, dan akhirnya, tubuhku kejang, otot2ku kaku mataku tak kuat dan terpejam aku menjerit keras sekali, air kencingku muncrat kemana-mana, aku jatuh dari meja dan klojotan di lantai ruangan itu, sementara bosku memandangi tubuhku dengan puas. “itu baru hukuman awal buat kamu dina’ selanjutnya akan lebih gila lagi...

Lama aku merasakan orgasme sampai badanku lemas dan tulang-tulangku remuk dibuatnya. Aku terhentak ketika tangan pak Tono menjambak rambutku dan dengan kasar memintaku untuk emut kontolnya yang hitam dan besar, jembutnya lebat pan pahanya penuh dengan panu, aku jijik melihatnya, sementara bau kecut kontolnya masuk ke hidungku, “Ayo cepat emut kontolku”, kontol itu dalam genggamanku kucium dan kujilat perlahan disertai sedikit kocokan. Benda itu bergetar hebat diiringi earngan suara yang berat, setiap kali lidahku menyapunya.


Sekarang kubuka mulutku untuk memasukkan kontol itu. Hhmm….hampir sedikit lagi masuk seluruhnya tapi nampaknya sudah mentok di tenggorokanku. Kontolnya hanya masuk sebagian saja ke mulutku, bagian kepalanya nampak mengkilat berdenyut-denyut. Dalam mulutku kontol itu kukulum dan kuhisap, kugerakkan lidahku memutar mengitari kepala kontolnya. Sesekali mataku melirik melihat ekspresi wajah yang bernafsu menikmati emutanku. Rasanya aku mau muntah, tenggorokanku disodok-sodok kontol yang hitam menjijikkan ini, tapi mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur karena kesalahanku sendiri.


Nampaknya Bosku sudah tidak tahan lagi kedua tangannya menjambak erat rambutku, kemudian menarikku merangkak menuju sofa sambil mulutku tidak lepas dari kontolnya, aku duduk dibawah sofa sementara kepalaku disandarkan di sofa , dia mengangkangi kepalaku dan berniat entotin mulutku. ‘ Sekarang rasakan mulutmu kuhajar pake kontolku, dia berkata sambil memompa mulutku maju mundur. Air mataku keluar deras mulutku digunakan sebagai media memuaskan kontolnya, crloop ... clooop... cloooopppp suara itu semakin sering kudengar, aku meronta sekuatnya namun tangan kasar pak Tono kokoh menjambak rambutku. sekitar 10 menit mulutku dihajar dengan kontol dan akhirnya pejuh itu muncrat memenuhi rongga mulutku, karena mulutku penuh dengan kontol dengan terpaksa kutelan pejuh yang amis itu sampai tak tersisa, mual rasanya tapi tidak juga mau keluar dimuntahkan. Aku menangis sejadi-jadinya perasaan kecewa bercampur marah dan jengkel menjadi satu, aku mendengar suara tawa bosku yang puas menyetubuhi mulutku ini. “Mulutmu enak banget Din, bibir tebalmu sangat seksi dan merangsang sekali. 

Tidah hanya itu saja yang dia lakukan, aku ditelentangkan di sofa kantor dan segera dia menaiki tubuhku yang sudah terkapar karena lemesnya. Pahaku dikangkangkannya dengan kasar kurasakan pak Tono sudah berada di atas tubuhku dengan bertopang pada tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya membawa kepala kontolnya bergesekan dengan itilku. Rasa nikmat yang ditimbulkannya sedikit banyak mulai mengurangi rasa gelisah akibat ketakutanku tadi. Pak Tono memainkan kontolnya dan melakukan gerakan berputar seolah-olah ingin membesarkan ukuran liangnya yang setahuku sangat sempit. Karena badanku kurus pinggangku kecil dan pantatku sangat tipis. “Shhhhhhh…shhhhh…shhh…” Tanpa bisa kucegah mulutku mengeluarkan suara desisan nikmat yang seirama dengan gerakan kontolnya. Tiba-tiba aku merasakan kepala penis pak Tono tidak lagi berputar-putar dimulut memekku, tetapi aku merasakan kontol bosku itu mulai terasa dijejalkan masuk ke dalam memekku. Daging kontolnya yang padat terasa menyakitkan saat memasuki memekku yang sudah basah dan licin.

 Aku sudah tak peduli lagi apa yang terjadi yang kurasakan hanyalah pasrah dengan apa yang terjadi. “Aduuuuuhh….sakiiit …aduuuhhh…pak…sakit sekali …aduuhhhh” Aku hanya bisa mengaduh dan meringis kesakitan sambil mengangkat kedua tanganku untuk berpegangan pada pinggiran sofa yang menyangga kepalaku. Sreeeeet…. keperawananku disobek oleh batang kontol hitam menjijikan itu yang akhirnya masuk ke memekku, aku kaget ternyata kontol itu baru masuk separonya saja, dan rasanya sudah sesak memenuhi memekku, “Sakit ya Din ?” Tanya bossku sinis sambil menghisap rokoknya tanpa merubah posisi kontolnya dalam memekku. Aku hanya mengangguk perlahan dan tanpa terasa ada butir-butir air mata muncul di ujung mataku yang terpejam. Pak Tono dengan nafsu menjilati air mata pada ujung mataku dan mengelus-elus rambutku. “Uuuuhhhhhh ….” Aku kembali mengeluh pelan saat si Tono mulai melakukan gerakan maju mundurkan kontolnya dengan perlahan. Dia lalu memelukku dengan erat hingga kedua tanganku pun sekarang dalam posisi melingkari punggungnya. Rasa sakit itu lama-lama makin terasa dan berganti menjadi rasa nyeri, seperti inikah diperawani rasanya sakit tapi kenikmatan itu muncul tanpa disadari”. “ Aarkkkhhh … arkkhhhhh ….arkkkhhh….” aku mengeluarkan erangan saat Bosku mulai mempercepat gerakannya sambil tetap dalam posisi memelukku. “Bapaaaak … aduuuhhh…. bapaaak …Dina udah gak tahaaaannn” Hanya dalam beberapa menit saja aku sudah mencapai orgasmeku yang. Pak Tono membalasnya dengan gerakan yang makin cepat dan diakhiri dengan hujaman yang dalam gerakan kontolnya berputar-putar seolah-olah mau merobek-robek lobang memekku.

Tbuhku sampai mengejang-ngejang kenikmatan sedangkan pantatku terangkat keatas karena kenikmatan, sedangkan kedua tanganku sekarang beralih meremas-remas pantatnya yang kasar dan hitam. “Ooohhhhhhhhh…….” Akhirnya aku kembali tergolek lemas karena kenikmatan,cairan lengket keluar dari memekku bercampur dengan air kencingku, pak Tono pun menghentikan gerakannya setelah melihat reaksiku. Aku buka mataku dan melihat seorang kakek-kakek yang sedang mengentotiku, Lalu Dia menciumi bibirku melumatnya cukup lama, ada perasaan jijik yang di mulutku rasanya mau muntah menelan air liur bosku yang botak dan peyot ini. Setelah puas melumat bibirku dan menyerot-nyerot air ludhku pak Tono kemudian melepas pelukannya dan duduk tegak tanpa melepaskan kontolnya yang panjang dan besar dari memekku, pinggangku terasa linu sekali tubuh kurusku dijejali kontol raksasa milik bosku.

“Din, coba kamu lihat darah perawan kamu” katanya sambil tersenyum puas.....
Aku coba mengangkat badanku sedikit sambil melihat ke arah selangkanganku. Kontol pak Tua itu penuh dengan darah perawanku, kontol hitam bossku telah memerawaniku. Kontolnya penuh dengan urat-urat yang menonjol, kontolnya juga terlihat hitam dan berkerut-kerut, pada beberapa bagiannya. Noda merah yang sama aku lihat juga pada bulu kemaluanku, perutku, paha sebelah dalam dan perutnya.


Rupanya itulah yang disebut darah perawan atau darah malam pertama oleh orang-orang selama ini. Belum sempat aku membuka mulut untuk memberikan komentar, pak Tono sudah beraksi lagi kakiku satu persatu dinaikkan ke atas bahunya sehingga badanku menjadi hampir terlipat dalam tindihan pak Tono. Dalam posisi seperti itu pak Tono memompa kontolnya makin ganas dan kasar sehingga membuat tubuhku terguncang-guncang, pahaku seakan mau putus dari tubuhku. “Oooowww ….ahhhh…aawww” aku menjerit kesakitan “Bapaaa..aa..aa..aa … saaa… kkkk..iiiiiiiitttttt…sssee …eee…kkkaa…aaa…llliiiii…” suaraku jadi terputus putus karena kerasnya goncangan badanku. CROK … CROK …CROK …CROK … aku mulai mendengar bunyi seperti air becek yang ditepuk-tepuk dengan keras. Belakangan aku ketahui itu adalah bunyi dari cairan yang telah membanjiri memekku dipompa dengan keras oleh kontol pak Tono sampai berbuih-buih. Memekku sampai berbusa dan aku mulai berkeringat, setetes dua tetes keringat pak Tono juga mulai jatuh ke tubuhku. Tak berapa lama kemudian keringat pak Tono semakin membanjir dan mengalir deras ke mulutku dan perutku bercampur dengan keringatku sendiri . CROK…CROK …CROK… CROK …CROK… bunyi itu semakin keras. Rasanya aku hampir pingsan karena rasa sakit dan nyeri yang makin lama makin terasa seolah-olah tidak ada batasnya. Tapi tiba-tiba aku merasakan tubuh pak Tono mulai bergetar, pompaan kontolnya makin tidak teratur iramanya. “DINAAAA ….…” teriak pak Tono, saat itu aku tidak tahu artinya.

 Kurasakan pak Tono menekan kuat-kuat kontolnya di dalam memekku, tak berapa lama kemudian kontolnya terasa berdenyut denyut dengan kuat lalu seperti memuntahkan sesuatu yang hangat berkali kali di dalam tubuhku. Denyutan pada kontolnya disertai semburan pejuh tersebut melipatgandakan kenikmatan yang tengah kurasakan. “Bapppaaaaa … Oohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh ……” akupun menyusul mengeluarkan lenguhan kenikmatan yang panjang sampai semburan dari kontol bosku berhenti. “Aaaaahhhhhhhhhhhhhhh….” Jeritku tertahan ketika tiba-tiba pak Tono menarik penisnya keluar. Mulutnya kini merambat naik menjilati leher, Dia juga mengulum leherku dan mencupanginya seperti Dracula memangsa korbannya. Cupangannya cukup keras sampai meninggalkan bercak merah selama beberapa hari. Akhirnya mulutnya bertemu dengan mulutku dimana lidah kami saling beradu dengan liar. Sambil berciuman tanganku meraba-raba selangkangannya yang sudah mengeras itu. Setelah tiga menitan karena merasa pegal lidah dan susah bernafas kami melepaskan diri dari ciuman. “Masukin aja lagi sekarang yah Pak…saya udah gak tahan nih” pintaku, Bosku masih sanggup menggendongku dengan kedua tangan lalu diturunkan diatas meja kerjanya. Dia berdiri diantara kedua belah pahaku dan membuka celananya, tangannya memegang penis itu dan mengarahkannya ke memekku. Perlahan-lahan batang itu melesak masuk membelah bibir memekku yang tebal hingga tertanam seluruhnya. “Ooohhh….!” desahku dengan tubuh menegang dan mencengkram bahunya. Sambil meremas pantatku Bos botak itu mendorongkan penisnya itu ke memekku. “Uuhh…nggghhh…!” desisku saat kontol yang keras itu membelah bibir kemaluanku. Dalam posisi seperti ini sodokannya terasa semakin keras dan dalam, badanku pun ikut tergoncang hebat, payudaraku serasa tertekan dan bergesekan di meja kerjanya. Pak Tono menggenjotku semakin cepat, dengusan nafasnya bercampur dengan desahanku memenuhi ruangan ini. Sebisa mungkin diriku menjaga suaraku agar tidak terlalu keras, tapi tetap saja sesekali diriku menjerit kalau sodokannya keras. Mulutku mengap-mengap dan mataku menatap dengan pandangan kosong pada foto beliau dengan istrinya yang dipajang di sana. Beberapa menit kemudian Pak Tono menarik tubuhku mundur beberapa sehingga payudaraku yang tadinya menempel dimeja kini menggantung bebas.


Dengan begitu tangannya bisa menggerayangi payudaraku. Bosku itu kemudian mengajak ganti posisi, digandengnya tanganku menuju sofa. Dia menjatuhkan pantatnya disana, namun tangannya mencegahku ketika aku mau duduk, disuruhnya aku berdiri di hadapannya, sehingga memekku tepat di depan wajahnya. “Aku pengen jilatin memek cewek krempeng kaya kamu Din”, katanya seraya menempelkan mulutnya pada kerimbunan jembutku kemaluanku.“Sslluurrpp….sshhrrp” dijilatinya kemaluanku yang basah dengan rakusnya, cairan orgasmeku diseruputinya dengan bernafsu. Kakiku di tariknya mendekati mulutnya dan dia mengulum-ngulum jari-jari kakiku menjilatina seperti binatang, puas dengan kanan kini giliran kakiku yang sebelah lagi tidak luput dari jilatan lidah binatang bosku. Aku mendesis dan meremas rambutnya sebagai respon atas tindakannya. Anusku dihisapinya selama sepuluh menitan , setelah puas Aku disuruhnya naik ke pangkuannya dengan posisi berhadapan. Pak Tono menekan badanku ke bawah sehingga kontol panjang itu tertancap di mememekku. 20 menit lamanya kami berpacu dalam gaya demikian berlomba-lomba mencapai puncak. Mulutnya tak henti-henti mencupangi payudaraku yang mencuat di depan wajahnya, sesekali mulutnya juga mampir di pundak dan leherku. Akupun akhirnya tidak tahan lagi dengan memuncaknya rasa nikmat di selangkanganku, gerak naik turunku semakin cepat sampai memekku panas dan nyeri dan kembali mengeluarkan cukup banyak cairan orgasme yang membasahi kontolnya. Akhirnya diapun ngecret dan ambruk diatas badanku. Kami sama2 terkulai lemes, lebih2 aku karena aku udah nyampe 3 kali sebelum dia akhirnya ngecret dimemekku.

Baca Juga : Gadis China

“Din, kamu kuat banget deh ngentotnya, Nikmat banget ngentot ama kamu, meski badanmu krempeng memek kamu lumayan nikmat dari semua cewek yang pernah aku entot”, jawabnya memuji. Dia kemudian meninggalkanku terkapar telanjang dengan kebingunganku, karena Bosku itu melemparkan berkas-berkas ke tubuhku, setelah aku periksa ternyata itu file-fileku yang katanya hilang, aku menangis sejadinya, aku menyerahkan keperawananku pada Bossku yang seusia kakekku yang ternyata aku ditipunya, semua ini sudah direncanakan......

No comments

Powered by Blogger.